Friday, February 27, 2009

Penggali kubur

Dikatakan, kisah tersebut ada dinukilkan oleh Imam Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub, kisah ini diriwayatkan oleh Abu Lais as Samarqandi.Suatu hari Umar Al Khattab masuk menemui Baginda Nabi s.a.w dalam keadaan menangis. lalu Baginda bertanya "Apa yang menyebabkan kamu menangis wahai Umar?"Jawab Umar, "Di hadapan sana ada seorang pemuda yang telah meruntuhkan hatiku dengan tangisannya

"Lalu Baginda memerintahkan pemuda tersebut supaya masuk lalu bertanya, "Apa yang membuatkan kamu menangis sedemikian rupa?"Jawab si pemuda, "Dosaku terlalu besar ya Rasulullah.. "Baginda bertanya "Adakah kamu menyekutukan Allah?""Tidak ya Rasulullah..""Adakah kamu membunuh jiwa tanpa hak ?""Tidak ya Rasulullah.."Sabda baginda "Kalau demikian Allah akan ampunkan dosamu walau sebesar mana sekalipun.."Kata si pemuda "Tapi dosaku terlalu besar ya Rasulullah..""Adakah dosamu lebih besar dari kursi Allah ?""Ya..dosaku lebih besar dari kursi Allah..""Adakah dosamu lebih besar dari arasy Allah ?""Ya ..dosaku lebih besar dari arasy Allah..""Adakah dosamu lebih besar dari Allah..?""Bahkan..Allah lah yang lebih besar.." jawab pemuda akhirnya.Lalu Rasulullah meminta si pemuda menceritakan dosanya tersebut."

Aku sangat malu untuk menceritakannya ya Rasulullah.."Lalu pemuda tersebut menceritakan..Aku seorang penggali kubur. Kerjaku mencuri kain kafan. Suatu hari aku menggali kubur seorang wanita dari kaum ansar yang baru meninggal dunia. Setelah aku gali, aku telanjangkan si mayat tadi dan ku ambil kain kafannya. Selang beberapa langkah inginku tinggalkan kuburnya tiba-tiba syaitan mencucuk nafsuku. Lantas aku kembali dan ku setubuhi mayat wanita tersebut. Apabila aku ingin meninggalkannya tiba-tiba mayat tersebut bangkit lalu menjerit kepadaku."Celaka kamu wahai pemuda! Kamu telanjangkan aku di hadapan ahli kubur yang ramai ini kemudian kamu tinggalkan aku dalam keadaan berjunub menghadap Tuhanku!"Lalu aku terkejut dan menangis ya Rasulullah...aku menyesal..

"Mendengar ceritanya Rasulullah tidak dapat menahan kesedihan dan kemarahan lantas meluru dan menolak bahu si pemuda seraya berkata "Pergilah kamu! Sesungguhnya neraka jahanam lebih layak untukmu!"Si pemuda itu menangis dan terus memohon taubat daripada Allah ta'ala. Diriwayatkan dia meminta ampun selama 40 hari 40 malam sehingga akhirnya dalam doanya dia meminta :"Ya Allah andainya Engkau telah ampunkan aku maka tolong khabarkan kepada Muhammad dan sahabat-sahabatnya..

"Lalu Jibril turun menemui baginda s.a.w. dengan katanya ;"Ya Rasulullah. Tuhanmu berkirim salam kepadamu .."Sesudah dijawab salam tersebut lalu kata Jibril; "Aku menyampaikan pesan dari Tuhanmu, adakah engkau yang menciptakan makhluk ? ""Bahkan Allah yang menciptakan semua makhlukNya.."Kata Jibril "Tuhanmu berpesan bahawa Dia telah mengampunkan dosa pemuda tersebut.."Lalu Baginda menghantar utusan menjemput si pemuda dan memberi khabar gembira bahawa taubatnya telahpun diterima.

Dosa besar dari Zina

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahawa dia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam.

Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala dia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." "Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa a.s terkejut."Saya takut mengatakannya." jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat, hatinya tersentak. Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya pun......lantas hamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya....... Cekik lehernya sampai......tewas", ucap wanita itu seraya menangis sejadi-jadinya.

Nabi Musa berapi-api matanya. Dengan muka berang dia mengherdik perempuan tersebut. "Nyah kamu dari sini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan melangkah surut. Dia terhantuk-hantuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus ke mana lagi hendak mengadu. Bahkan dia tidak tahu mahu dibawa ke mana lagi kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal menerimanya?

Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya. Ia tidak tahu bahawa sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,"Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak bertobat dari dosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar daripadanya?" Nabi Musa terperanjat. "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita pezina Dan pembunuh itu?" Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril."Betulkah ada dosa yang lebih besar daripada perempuan yang nista itu?" " Ada !" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?" tanya Musa kian penasaran."

Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besar dari pada seribu kali berzina.Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudian memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusyuk untuk memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan tersebut. Nabi Musa menyedari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti mereka seakan-akan menganggap remeh perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya.

Sedang orang yang bertaubat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh bererti masih mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mahu menerima kedatangannya.Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yang meninggalkan solat lebih besar dosanya dibanding dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an, membunuh 70 nabi Dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa orang yang meninggalkan solat sehingga terlewat waktu, Kemudian dia mengqadanya, maka dia akan disiksa dalam neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 Hari, sedangkan satu Hari di akhirat perbandingannya adalah seribu tahun di dunia.Dasyatnya azab neraka.

Demikianlah kisah Nabi Musa Dan wanita pezina Dan dua hadist Nabi, mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi Kita Dan timbul niat untuk melaksanakan kewajiban solat dengan istiqamah.Insyallah.